Tata
Surya bagian luar
Pada bagian luar dari Tata Surya
terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran planet.
Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit di
daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil
(contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut "es" dalam
peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di
bagian dalam Tata Surya.
Planet-planet
luar
Raksasa-raksasa gas dalam Tata Surya
dan Matahari, berdasarkan skala
Keempat planet luar, yang disebut
juga planet raksasa gas (gas giant), atau planet
jovian, secara keseluruhan mencakup 99
persen massa yang mengorbit Matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar
mengandung hidrogen
dan helium; Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar.
Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai raksasa
es. Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski
hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.
Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa
dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium.
Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen
pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat
yang terbesar, Ganymede,
Callisto, Io, dan Europa
menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti
yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya,
berukuran lebih besar dari Merkurius.
Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki
beberapa kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya.
Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat
kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini
sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60
satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua di
antaranya Titan dan Enceladus,
menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang
memiliki atmosfer yang cukup berarti.
Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet
yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan
ciri orbit. Uranus mengedari Matahari dengan bujkuran poros 90 derajad pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan
gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar
adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.
Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki
17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan
panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar,
Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik
arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada
orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1
dengan Neptunus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar